Selasa, 06 April 2010

Indonesia Tidak Perlu Mematikan Lampu

Menjawab dari artikel gue yang sebelumnya tentang Earth Hour, yaitu kita dianjurkan untuk mematikan lampu guna mengurangi pemakaian emisi karbon di bumi ini. Disini, gue justru pengen nentang anjuran itu.

Mari kita bandingkan pemakaian energi listrik antara Indonesia dan Amerika, manakah yang lebih banyak? Jelas Amerika ! Indonesia tidak memiliki pembangkit listrik tenaga nuklir tapi berapa puluh atau ratus PLTN yang amerika punya?

Dari situ kita sudah bisa memastikan Indonesia tidak terlalu berpengaruh besar terhadap pemakaian energi listrik bila dibandingkan dengan amerika. Lantas, kenapa negara ini sering sekali diberi penyuluhan untuk mengurangi energi listrik? kenapa Indonesia selalu disalahkan atas terjadinya global warming ini? kenapa bukan negara adidaya seperti amerika dan jepang yang dijadikan pelakunya?

Dalam Bali Action Plan, sebuah perkumpulan negara-negara di dunia untuk mengurangi global warming, amerika dan jepang tetap tidak mau untuk menurunkan emisi karbonnya. Dalam Protocol Kyoto, sama seperti Bali Action Plan, negara-negara disuruh berkomitmen untuk mengurangi emisi karbonnya 5% pada tahun 2008-2012. Namun pada laporan pertama, negara-negara besar yang berkomitmen seperti jepang dan amerika justru menaikkan emisi karbonnya 16-25%.


Dari artikel yang gue baca di mading kampus, bila 10% orang Jakarta mematikan lampu selama sejam maka itu dapat menghemat 216 juta rupiah. Namun coba bayangkan bila las vegas mematikan lampu selama sejam? Jadi, menurut gue Indonesia gak usah sok-sok ikutan exist untuk matiin lampu karena gak akan terlalu ngefek hasilnya.

Mohon maaf isinya terlalu sentimen, maaf buat pembaca yang jadi tersinggung gara-gara artikel gue. Yang penting tulisan ini adalah hasil karya gue, suka gak suka ya gak apa-apa.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar