Rabu, 07 April 2010

Lebih Baik Jadi Orang yang Gak Berguna Daripada Jadi Orang yang Nyesatin


Orang yang memiliki jiwa kepemimpinan yang tinggi akan dapat dengan mudah mempengaruhi orang-orang di sekitarnya, sungguh luar biasa. Bila dia adalah orang yang baik, maka dia dapat memberi virus kebaikan kepada semua orang. Namun bagaimana bila dia adalah orang yang jahat?

Terdapat juga orang yang hanya mementingkan dirinya sendiri dan tidak peduli terhadap apa yang ada disekitarnya, sungguh autis. Mungkin banyak pembaca yang sering melihat makhluk seperti itu dan biasanya orang seperti itu dijauhi.

Namun pada kejadian nyatanya, menurut gue ya, orang yang autis yang tidak memedulikan siapa pun itu jauh lebih baik daripada orang yang berpengaruh buruk terhadap sekitarnya. Lebih baik jadi orang yang gak berguna daripada jadi orang yang nyesatin.

Kita langsung studi kasus aja ya, berdasarkan kejadian yang pernah gue liat langsung di hidup gue ya. Ada temen gue yang pada dasarnya pinter, dia gak begitu rajin belajar tapi cukup denger dosennya ngoceh dia bisa segala-galanya. Namun apesnya nih, dia punya temen yang hobinya jalan-jalan dan hura-hura setiap saat. Gimana tuh kelanjutan ceritanya? Akhirnya temen gue selalu ditempel sama penghasutnya itu untuk terus bermain-main.

Sebenernya tulisan gue ini lebih buat nyindir orang yang ada di jalan yang sesat yang ngebawa temen-temennya ikutan sesat. Contoh diatas cuma buat jadi studi kasus aja. Jadi, mohon maaf ya buat yang ngerasa tersindir dari tulisan gue diatas, gue cuma pengen orang-orang disekitar gue sadar aja (walaupun gue sendiri belom sadar haha..).

Jadi intinya ya kita harus memiliki jiwa kepemimpinan yang tinggi dan harus membawa sekeliling kita kepada kebaikan, paling tidak ya tidak di jalur yang sesat. Namun bila kita kurang dihargai oleh teman-teman kita, ya cukup pentingin diri sendiri. At least u dont kill ur friend.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar